Puncak Sikunir,
Dataran Tinggi Dieng – 16 Agustus 2014
Jam 3 dini hari
Memaksa bangun dengan satu dua batang rokok
Aku tarik napas panjang
Kuhembuskan pelan
Sesak saking dingin
Melemahkan setiap sendi
Ikuti jalan
Ditemani lukisan Maha Kuasa;
Biar sedikit kugambarkan untuk membuatmu terang
Langit penuh bintang, kabut, harum tanah, gesekan daun, bunyi deru angin dari perjalanan yang kian menanjak, mata bengkak dalam usahanya yang keras melihat dalam gelap, nafas yang tersengal dan harapan yang masih tertinggal.
Di kaki bukit kita tundukkan kepala
Berdoa dalam diam
Menyusuri jalan setapak
Selangkah demi selangkah
Ada titik – titik terang kecil terlihat di kejauhan
Kota Wonosobo dari hampir setengah perjalanan ke puncak
Sedikit lagi sampai
Negeri Di Atas Awanmu, Tuhan
Sudah terlihat banyak orang
Berdiri menatap takjub ke segala penjuru
Tuhan, kita sampai!
Puncak Sikunir, Dataran Tinggi Dieng
Menunggu matahari terbit dengan segelas kopi dan 2 teman terdekat
Sungguh, aku merasa kecil di hadapanmu Tuhan,
Paduan kawan lama; gunung, awan, kabut, bulan dan bintang
Matahari malu – malu muncul dari ufuk timur
Senandung haru atas kebesaran-Mu yang tak terukur
Dieng – 16 Agustus 2014, aku mengucap syukur
sepertinya saya juga pernah kesini dan meninggalkan kesan …. (?)